Secara definisi kata paguyuban merupakan sekumpulan orang yang terikat dengan kekeluargaan, solidaritas tinggi, dan saling menjaga satu sama lain. Kerapkali juga kita mendengar kata paguyuban selalu di gaungkan sebagai organisasi mahasiswa yang bermuara di daerah dan seluruh kegiatannya itu pada eksternal kampus (diluar kampus).
Di daerah saya khususnya kec. Botumoito, kab. Boalemo, Prov. Gorontalo ada organisasi paguyuban kecamatan yakni bernama Forum Revolusi Mahasiswa BotumoitoBotumoito (FRMB), organisasi ini berdiri sejak tanggal 10 maret 2019.
Berbicara tentang organisasi berarti identik dengan pengkaderan, pengkaderan adalah proses atau tahapan yang harus di ikuti untuk bisa masuk dalam organisasi tersebut. Organisasi ini menjadi organisasi yang pertama kali saya kenal dan saya geluti, selepas saya mengikuti pengkaderan tersebut saya merasakan banyak hal baru yang sebelumnya belum pernah saya rasakan dan dapatkan. Seperti teman-teman baru, situasi baru, kekeluargaan atau solidaritas dan humor. Pun mereka juga dari berbagai macam kampus yang ada di Provinsi Gorontalo.
Menariknya lagi, dari keberagaman kita di dalam wadah tersebut kita bisa bertukar pikiran, gagasan, bahkan saling suport dalam mencapai perubahan dan mengembangkan diri.
Organisasi menurut saya bukan hanya menjadi penampung, wadah, dan semacamnya, tetapi juga dalam berorganisasi kita harus mampu memainkan mindset kita dalam menyesuaikan diri, memanajemen, menentukan arah yang lebih baik agar setiap dinamika yang terjadi bisa terselesaikan. Ketika kita sudah berpikir organisasi ini sudah tidak relevan lagi maka yang salah bukan organisasinya tetapi kader-kader yang di dalamnya. Karena sesungguhnya organisasi merupakan benda mati dan yang menghidupkan adalah kader-kader yang di dalamnya. Jadi redup tidaknya organisasi tergantung kader di dalamnya.
Oleh : sahril anwar tialo (Generasi 04) kader Forum Revolusi Mahasiswa Botumoito
Tidak ada komentar:
Posting Komentar